![]() |
Pendidikan Anak dan Tiupan Balon |
Oleh : Abid Nurhuda ( Mahasiswa PAI IAIN Surakarta)
Ternyata...Mendidik anak itu, seperti meniup balon...
Kenapa begitu ?
Balon akan kecil dan tetap kempes jika tidak pernah kamu tiup...
Sama persis dengan anak-anak...
Jika kamu tidak pernah mengajari, mendidik dan membimbingnya, pastilah dia akan berjiwa 'kecil lagi kerdil" bahkan bisa berkarakter 'letoy' dan kempes...`
Dan saat kamu mencoba meniup balon dibutuhkan tenaga besar dan kekuatan yang banyak. Semakin sering kamu berlatih otomatis semakin mudah kamu meniup balon tersebut
Hal itu juga terjadi saat mendidik anak, di awal terasa lebih berat dan susah, namun ketika kamu bersabar, tegar dan sering membersamai anak dan mempraktikkan ilmumu, insyaa Allah cepat atau lambat kamu akan diberikan kemudahan dan kekuatan di dalam mendidik mereka...
Karena Sebagian orang ada yang terlalu lemah dalam meniup, Tapi ada sebagian yang lain lagi terlalu kencang.
Sehingga orang tua ada yang terlalu memanjakan dan lemah menghadapi anak sehingga cenderung permisif (suka membiarkan), sementara ada pula orang tua yang terlalu strict (keras)dan kuat sehingga cenderung otoriter (merasa berkuasa). Tentunya yang paling baik adalah yang pertengahan.
Mereka yang mengerti keadaan balon, akan meniupnya dikit demi dikit tapi pasti, dan mereka akan menjaga iklim dan ukuran balonnya supaya tidak terlalu kempes atau kecil dan tidak terlalu besar dan gelembung
Demikian pula jika orang tua yang bijaksana dan berpengetahuan luas, maka mereka pasti akan mengenal anaknya baik secara kebutuhan dan juga fase perkembangannya lalu menerapkan pendidikan sesuai dengan jenjang tersebut.
Ada orang tua yang tidak sabaran, pengen balon cepat besar dan mengembang, lalu meniupnya sekuat tenaga tapi balon malah pecah
Maka orang tua yang seperti inilah yang banyak menuntut anak melebihi kapasitas dan kemampuannya sehingga menjejali dan mengegas anaknya, akhirnya sang anak malah tertekan sekali dan suatu ketika tiba-tiba pasti akan meledak emosinya...
Balon harus diawasi dan di pompa terus menerus, karena jika dibiarkan ia akan kempes sendiri sedikit demi sedikit...
Maka hanya Orang yang mengerti balonlah yang akan meniupnya secara berkala agar tidak kempes
Beginilah orang tua yang bijaksana dia faham kebutuhan anaknya, dan dia selalu berusaha memenuhinya secara berkala, bertahap namun continue atau berkesinambungan...
Jadi..
لا تغضب إذا انفجر البالون في وجهك فأنت من نفخه وأعطاه أكبر من حجمه.... كذلك بعض الآباء
Janganlah kau marah apabila ada balon meletus di wajahmu, padahal kau sendiri orang yang meniupnya dan memberikan lebih dari kapasitasnya... Beginilah kondisi sebagian orang tua...
0 Comments