About Me

Menuang Rasa , Merajut Asa
>Abid Nurhuda

Hadist Qudsi





Hadist Qudsi Shohih dan Dhoif
Hadist Qudsi




AKHADISUL QUDSIYAH AS-SOKHIHAH

NAMA  : ABID NURHUDA
NIM       : 183111122
MAKUL : HADIS
DOSEN   : Bpk MUKHLIS AL ANSHORI,S.Th.I,M.Pd.I

           Abstract : The scholars of hadist have different viewpoints in understanding the meaning of hadist Qudsi.The differences are affected by understanding of concept of hadist Qudsi that is the word of Allah conveyed throught the word of prophet Muhammad.However hadist Qudsi is not like the Qur’an.This article will briefly show an understanding of hadist Qudsi and The Qur’an,and hadist Qudsi and hadist Nabawi.The author agree with a view the scholars of hadist who say that,the hadist Qudsi is a special hadist verbalized by Prophet both meaning and pronounciation.Therefore ,there are no differences between hadist Qudsi and the sayings of Prophet in general.The prophetic hadist is classified into authentic hadist,hasan and dhoi’f,can also be found in hadist Qudsi.There may be some differences,in which hadist Qudsi is not wider than hadist Nabawi.Hadist Qudsi is not direct word of God,but only ideas and then verbalized by the prophet himself.
           Keyword : Hadit Qudsi,Pengertian,Perbedaan,Macam-macamnya




I.PENDAHULUAN
                 Sebagai sumber ajaran Islam,Hadis berbeda dengan Al-quran,Al-quran periwayatan nya tidak pernah di permasalahkan oleh umat islam.Seluruh ayat nya terhimpun dalam mushaf dan tidak mengalami perubahan,baik pada zaman nabi maupun sesudahnya.Karena nya penelitian terhadap Al-quran hanya berfokus pada kandungan dan aplikasinya.Sedangkan untuk Hadis yang di kaji tidak hanya kandungan dan aplikasinya,tapi juga periwayatan nya.Hal ini di sebabkan karena Al-quran itu memang langsung di tulis oleh sahabat Nabi yang terpercaya,sedangkan Hadis baru ada usaha untuk di tulis,di bukukan,dan di kodifikasikan secara sistematis setelah sekitar 90 tahun meninggalnya Nabi Muhammad.
                   Di antara macam-macam hadis,ada yang di sebut dengan hadis Qudsi.Kebanyakan orang mengira bahwa hadis qudsi itu memiliki kualitas sanad yang sohih semua,tapi jika di telisik lebih dalam lagi sesuai jalur periwayatan nya ternyata hadis Qudsi juga memiliki beberapa kualitas,bisa Sohih,Hasan dan Dhoif.Oleh karena itu,agar meluruskan dan membetulkan sebagian pemikiran orang-orang yang menganggap bahwa hadis Qudsi itu sohih semua,di sini Penulis akan memberikan sedikit penjelasan tentang hadis Qudsi beserta contoh nya dengan jalur periwayatan yang menyebabkan kualitas tingkatan hadis tersebut berbeda-beda.

II.PEMBAHASAN
A.Pengertian Hadis Qudsi
                    Secara bahasa Qudsi itu di sandarkan kepada kata Al-Quddus , berarti Dzat Yang Maha suci.Maka taqdis itu berarti mensucikan sama dengan kata tatohhir.Allah berfirman :                                                                           و نحن نسبّح بحمدك و نقدّس لك 
“Dan kami senantiasa bertasbih dengan memuji-Mu dan menyucikan diri kami karena Engkau” .

                    Secara istilah adalah hadis yang diriwayatkan Nabi Muhammad dengan sandaran Allah SWT.Jadi Nabi itu adalah orang yang meriwayatkan kalam Allah, tetapi redaksi lafadznya bisa dari nabi sendiri,dengan jalur wahyu,ilham ataupun mimpi .
Hadis Qudsi biasanya di awali dengan kata “Allah ta’ala berfirman………”dan terkadang juga menggunakan kata “Robbun”,makanya bisa di sebut sebagai hadis ilahi.

B.Persamaan Dan Perbedaan

           B1.Persamaan antara Al-quran,Hadis Qudsi dan Hadis Nabawi.
AL-QURAN    HADIS QUDSI    HADIS NABAWI
Sumber dari Allah     Sumber dari Allah    Sumber dari Allah
Boleh di jadikan hujjah    Boleh di jadikan hujjah    Boleh di jadikan hujjah
Sumber hukum Islam    Sumber hukum Islam    Sumber hukum Islam





             B2.Perbedaan antara Al-quran,Hadis Qudsi dan Hadis Nabawi
Al-QURAN    HADIS QUDSI    HADIS NABAWI
Makna dan lafadz dari Allah    Makna dari Allah,tapi lafadz bisa dari nabi/Allah    Makna dan lafadz dari Nabi sendiri
Di nisbatkan hanya kepada Allah    Di riwayatkan lewat rosul,tapi di sandarkan kepada Allah    Di nisbtkan hanya kepada Rosulullah
Di nukil secara mutawatir    Ahad(Shohih,hasan,dhoif)    Ahad(Shohih,hasan,dhoif)
Membacanya itu ibadah    Membaca belum ibadah    Membaca belum Ibadah
Di baca saat solat    Tidak Di baca saat solat    Tidak dibaca saat solat
Menyentuh harus suci    Menyentuhnya tidak harus suci    Menyentuhnya tidak harus suci
Merupakan mu’jizat    Bukan mu’jizat    Bukan mu’jizat


C.Macam Kualitas Hadis Qudsi Beserta Contoh,Dengan Sedikit Penjelasan Riwayat
              C1.Hadis tentang keridhoan Allah adalah rahmat terbesar.
عن جابر بن عبدالله رضي الله عنه قال:قال رسول الله:اذا دخل اهل الجنة,قال الله جل وعلا:اتشتهون شيئا؟قالوا:ربناومافوق ما اعطيتنا؟فيقول:بل رضاي اكبر
"Dari Jabir bin Abdullah,ia berkata,telah bersabda Rasulullah SAW,”jika ahli surga telah masuk surga,Allah Yang Maha Tinggi dan Agung berfirman’Apakah kamu sekalian masih menginginkan sesuatu?’Mereka menjawab,’Wahai Tuhan kami,apakah ada yang melebihi dari apa yang telah Engkau berikan kepada kami.’Allah berfirman bahkan ridhoku lebih besar.”
Derajat Hadis   : Shohih
Rowi Hadis    : Ibnu Hibban dalam Mawazid (2647).Abu Nua’im dalam kitab sifat surga (283).Al-Hakim dalam Mustadrok (1/82-83)dan ia mengatakan hadis ini shohih menurut persyaratan Bukhori dan Muslim.Adz-Dzahabi menyepakatinya.Dan periksa Kitab Asilsilah Assohihah (no.1336).
Penjelasan      : Kalimat “Wahai Tuhan Kami,apakah masih ada yang melebihi dari pada apa yang telah Engkau berikan kepada kami”.Terdapat di dalamnya ajaran tata krama dalam memohon,karena mereka (ahli surga) tidak mengetahui sesuatu yang lebih baik dari apa yang ada pada mereka,maka mereka memohon agar di beri tahu tentang sesuatu yang mereka tidak mengetahuinya.
                             Firman Allah “Bahkan ridho-Ku lebih besar”memberikan isyarat bahwa ridho Allah itu menyebabkan semua kebahagiaan.Hal itu terjadi karena dapat menyejukkan matanya dan menenangkan hatinya saat berada di dalam surga .

               C2.Hadis tentang Celakalah Orang yang mengatakan “Celaka”.
عن ابي هريرة رضي الله عنه قال: قاال رسول الله:اذاسمعتم رجلا يقول:قد هلك الناس فهواهلكهم،يقول الله:انه هوهالك
“Dari Abu Huroiroh’ia berkata,Rosululloh SAW bersabda ,”Bila kamu sekalian mendengar seorang berkata”,Telah binasalah manusia’Maka dialah yang paling binasa.Allah berfirman,’Sesungguhnya dia itulah yang binasa.”
Derajat Hadis : Hasan
Rawi Hadis      : Ahmad dalam musnadnya (2/272),dari Abdur-Razaq,dari Ma’mar,dari Suhail,dari Ayahnya.Semua Rowinya terpercaya kecuali Suhail,dia orang yang benar tetapi hafalan nya berubah ketika dia tua.Hadis ini juga ada pada Sohih Muslim,tetapi tidak dengan kata “Allah berfirman.”
Penjelasan        : Hadis di atas mengisyaratkan kepada seorang muslim untuk tawadhu’. Apabila ia di beri nikmat oleh Allah berupa nikmat islam,dapat menunaikan semua kewajiban nya,mampu menjauhi segala larangan nya dan dapat mengerjakan amalan-amalan yang sunah,lalu ia melihat sebagian manusia mengurangi hak-hak Allah,hendaknya ia mendoakan/memohon kepada Allah supaya mereka mendapat hidayah dan mengerjakan amal sholih.Dan tidak boleh melihat mereka dengan pandangan menghina dan putus asa,Apalagi menyangka mereka tidak akan kembali ke jalan yang lurus dan rahmat Allah tidak akan turun kepada mereka.Kemudian dia mengucapkan “Sungguh mereka (manusia)telah celaka”,maka jadilah ia orang yang paling celaka dari para manusia sesat.Karena dia berperasangka jelek plus berkata hal buruk .
              C3.Hadis tentang Jihad di jalan Allah.
عن ابن عمر رضي الله عنهما عن رسول الله صلى الله عليه وسلم:قال الله تعالى :ايما عبد من عبادي يخرج مجاهدا في سبلي ابتغاء مرضاتي ضمنت له ان ارجعه ان رجععته بما ا صاب من اجر او غنيمة وان قبضته ان اغفرله وارحمه وادخله الجنة
“Dari Ibnu Umar.dari Rosululloh SAW.Allah Ta’ala berfirman:Siapa saja hamba-Ku yang keluar jihad di jalan-Ku karena mengharapkan ridho-Ku.Aku akan menjamin nya,Aku pulangkan dia(dalam keadaan hidup)dengan memperoleh pahala/barang rampasan.(jika meninggal)aku ampuni dia,aku rahmati dan aku masukan ke surga”
Derajat Hadis      : Lemah
Rowi Hadis        : Ahmad dalam Musnadnya (2/117),An Nasai dalam As sunnah As sughro (6/18 no  3126).Dua-duanya dari jalan Hammad bin Salamah dari Yunus dan Al-Hasan dari Ibnu Umar.
Penjelasan          : Cacat hadis ini ialah berubahnya hafalan Hammad bin Salamah setelah tua.Dan cacat kedua adalah Hasan Al-bashri itu mudallis karena menggunakan kata ‘an (dari).Al-muttaqi Al-hindi dalam kitab : Kanzul-Ummal (10607) menyandarkan kepada Abu Nuaim dalam kitabnya : Al-Hilyah.
Ahmad Syakir semoga dirahmati Allah,telah mensahkan nya dalam komentarnya terhadap kitab: Musnad (5977).Dan tentang pengesahan nya ini masih jadi pertimbangan.Bisa di periksa di kitab Dhoiful Jami’ As-shogir dan tambahan nya (no 4049)  Wallahu A’lam Bis sowab.

III.PENUTUPAN
                    Hadis Qudsi dapat di simpulkan,hadis yang periwayatan nya dari Rosululloh tapi di sandarkan kepada Allah.Maknanya dari Allah sedangkan lafadz nya bisa dari Allah dan juga bisa dari Rosululloh.Di sana ada persamaan maupun perbedaan antara Al-quran,Hadis Qudsi dan Hadis Nabawi.Dan faktanya tidak semua Hadis Qudsi itu sohih seperti presepsi kebanyakan orang-orang,ada yang shohih,lalu ada yang hasan dan juga ada yang dhoif.Jadi hendaknya di teliti dulu jalur sanadnya dari setiap hadis sekalipun itu hadis Qudsi seperti contoh-contoh sebelum ini agar tidak salah presepsi.





DAFTAR PUSTAKA

Eldeeb Ibrahim.Be A Living Quran.terj Faruq Zaini.Tangerang : Lentera Hati,2009
Imam Abi Hasan Nurudin.Hadis Qudsi yang Shahih.terj Drs M.Thalib.Bandung : Gema Risalah Press,1996

Post a Comment

0 Comments