About Me

Menuang Rasa , Merajut Asa
>Abid Nurhuda

Salaf dan Kholaf

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
    Kebanyakan umat islam di Indonesia adalah pengikut ahlussunnah waljama’ah. Banyak dikalangan masyarakat Indonesia yang tidak mengetahui sebenarnya ahlussunnah apa yang dia ikuti itu. Karena ahlussunnah itu dibilang terbagi menjadi dua jika dilihat dari teori-teori yang dikemukakan oleh para ulama, yakni ahlussunnah salaf dan ahlussunnah kholaf. Maka dari itu kami membuat sepercik makalah ini semata-mata hanya untuk memberikan pengetahuan kepada pembaca mengenai Ahlussunnah waljama’ah, supaya kita mengetahui ahlussunnah apa yang kita ikuti itu apakah ahlussunnah salaf atau kholaf.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian ahlussunnah salaf itu?
2. Bagaimana sejarah perkembangan aliran ahlussnunah salaf ?
3. Siapakah tokoh aliran ahlussunnah salaf ?
4. Apa saja ajaran pokok aliran ahlussunnah salaf?
C. Tujuan
Untuk mengetahui apa-apa dan hal-hal yang berkaitan dengan ahlussunah baik yang salaf maupun kholaf.




Ilmu Kalam Tentang Ahlu Sunnah


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Ahlussunnah waljama’ah
Ditinjau dari ilmu bahasa, Ahlussunnah waljama’ah berasal dari kata-kata : Ahlun, berarti “ golongan “ atau “ pengikut “. Assunnah berarti “tabiat, perilaku, perbuatan dan ketetapan Rasulullah”. Wa, huruf A’tof yang berarti “ dan” atau “serta”. Al-jama’ah berarti “ para sahabat beserta jalan hidupnya.
Sedangkan secara etimologi, berarti golongan yang senantiasa mengikuti jejak hidup rosululloh atau jalan hidup para sahabatnya. Atau golongan yang berpegang teguh kepada sunah keduanya terkhusus lagi kepada sahabat yang empat, yaitu Abu bakar, Umar, Usman dan Ali. Menurut Maulana Abu said Al-kadimy, Ahlussunnah adalah orang-orang yang mengikuti sunnah Rosululloh, sedangkan jama’ah adalah para sahabat rosul dan tabi’in. Mereka itu adalah orang-orang yang dijamin selamat dari api neraka .
A.1 Asal-usul Penamaan Ahlussunnah wal jama’ah
    Dahulu di zaman Rasullulah, kaum muslimin dikenal bersatu, tidak ada golongan ini dan tidak ada golongan itu, tidak ada syiah ini dan tidak ada syiah itu, semua dibawah pimpinan dan komando Rosululloh. Bila ada masalah atau beda pendapat antara para sahabat, mereka langsung datang kepada Rasululloh. Itulah yang membuat para sahabat tidak sampai terpecah belah, baik dalam masalah aqidah maupun duniawi. Kemudian saat Rosulullah wafat, benih-benih perpecahan mulai tampak dan puncaknya terjadi saat Imam Ali menjadi kholifah. Namun perpecahan tersebut hanya bersifat politik, sedang akidah mereka tetap satu yaitu akidah Islamiyah, mrskipun saat itu benih-benih penyimpangan dalam aqidah sudah mulai ditebarkan oleh ibnu saba’. Seorang yang dikenal dalam islam sebagai pencetus paham syi’ah rofidhoh sehingga saat para sahabat rosululloh wafat, maka perpecahan dalam aqidah mulai membesar dan peyimpangan ajaran Nabi pun mulai bermacam-macam.
    Saat itu kaum muslimin terpecah ke dalam dua bagian, satu bagian dikenal dengan golongan ahli bid’ah, seperti Mu’tazilah, syiah, khowarij dan lain-lain. Sedang bagian satu lagi adalah golonga terbesar yaitu golongan orang-orang yang tetap berpegang teguh kepada sunah Rosululloh dan juga sunah para sahabatnya, Dan golongan terakhir inilah yang menamakan diri mereka dengan ahlussunnah wal jama’ah . Dengan demikina aqidah ahlussunnah wal jama’ah sudah ada sebelum Allah menciptakan imam Syafi’I, imam Maliki, iman Ahmad dan juga imam Hanafi.
A.2 Pengertian Salaf
    Arti salaf secara bahasa adalah pendahulu bagi suatu generasi. Sedangkan dalam istilah salaf itu ialah orang-orang pertama yang memahami, mengimani serta memperjuangkan islam dan mengajarkannya yang diambil langsung dari para sahabat, tabi’in dan tabiut tabiin. Dan lengkapnya sering disebut salafus sholih, pemahaman mereka terhadap Alquran dan hadis disebut salafiyah, sedangkan pengikut dan orang yang menda’wahkannya disebut salafi. Salaf berarti pula ulama-ulama yang hidup pada tiga abad pertama dalam islam. Menurut Asyah Rastani, ulama salaf adalah yang tidak menggunakan ta’wil dan juga tidak mempunyai paham tasybih.
    Ibrahim Masykur menguraikan karateristik ulama salaf atau salafiyah sebagai berikut :
1.    Mereka lebih mendahulukan riwayat naqli daripada aqli.
2.    Dalam persoalan pokok-pokok agama ushul dan furu’, mereka mengacu kepada Alquran dan hadist
3.    Mereka mengimani Allah tanpa merenungkan dzatnya lebih lanjut dan tidak mempunyai paham athropomorphisme ( Tasybih)
4.    Mengartikan ayat-ayat Alquran sesuai makna lahiriah tanpa menta’wilkannya .
Ciri khas golongan ini adalah mereka kembali ke penafsiran harfiah atau nash dan memunculkan tradisi kalam dan hukum, sebagaimana ketika perkembangan pertama dalam islam, terutama pemikiran-pemikiran Ahmad bin hambal, serta menolak dominasi akal untuk memcahkan masalah keagamaan.
Menurut Harun Nasution, secara kronologis salafiyah bermula dari imam Ahmad bin hambal, Lalu ajarannya dikembangkan oleh imam Ibnu Taimiyyah, dan kemudian disuburkan oleh Muhammad bin Abdul Wahab sehingga berkembang di dunia islam sampai sekarang ini .

Post a Comment

0 Comments