Only Titipan

Oleh : Abid Nurhuda (Mahasiswa PAI IAIN Surakarta)

Kerapkali saya mengatakan,

Kala seluruh org menyanjung milikku..

Bhw sebetulnya ini hanyalah titipan ALLAH Taala.

Bhw mobilku cumalah titipanNya

Bhw rmhku cumalah titipanNya

Bhw hartaku cumalah titipanNya

Bhw putraku cumalah titipanNya

Namun, kenapa saya tidak sempat bertanya:

Kenapa ALLAH Taala menitipkan pdku?

Utk apa ALLAH Taala menitipkan ini pdku?

Serta jika bukan milikku, apa yg hrs kulakukan utk milikNya itu?

Apakah ada saya mempunyai hak atas suatu yg bukan milikku?

Kenapa hatiku malah terasa berat, kala titipan itu diminta kembali olehNya?

Kala diminta kembali, kusebut itu sebagai bencana.

Kusebut itu sebagai cobaan, kusebut itu sebagai petaka.

Kusebut itu sebagai panggilan apa saja utk melukiskan jika itu merupakan derita.

Kala saya berdoa, kuminta titipan yg sesuai dg hawa nafsuku.

Saya mau lebih banyak harta, mau lebih banyak mobil, lebih banyak popularitas, dan

kutolak sakit, kutolak kemiskinan, seakan seluruh“ derita” merupakan hukuman bagiku.

*Seolah keadilan& kasih sayang ALLAH Taala, hrs berjalan semacam matematika:

Saya giat beribadah, hingga selayaknyalah derita menghindar dariku, serta nikmat dunia sering menghampiriku.*

Kuperlakukan ALLAH Taala seakan mitra dagang, serta bukan kekasih.

Kuminta ALLAH Taala membalas“ perlakuan baikku”,

Serta menolak keputusan- Nya yang tidak cocok keinginanku.

_Padahal setiap hari kuucapkan, hidup serta matiku cuma buat beribadah_

" Kala langit serta bumi bersatu, musibah serta keberuntungan sepatutnya jadi sama saja”

ALLAH Taala menitipkan seluruhnya kpd kita, ialah supaya kita dpt menyadari kebesaran ALLAH Taala& berkat yg dilimpahkanNya dlm hidup kita& mensyukuri seluruh berkat yg sudah kita terima dlm wujud apapun.

Utk itu ayo kita jalani yg terbaik utk hidup kita supaya bermanfaat untuk org lain, sesuai syariat ALLAH Taala RasulNya.