About Me

Menuang Rasa , Merajut Asa
>Abid Nurhuda

Pedoman dalam Pendidikan PAI






Acuan Sekaligus Tujuan Dalam Pendidikan
Education Purpose






A. Tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikan akan menentukan kearah mana anak didik akan di bawa. Disamping itu pendidikan berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia indonesia. Tujuan pendidikan dapat dilihat dari sudut pandang tujuan pendidikan secara umum. Tujuan pendidikan secara umum dapat dilihat sebagai berikut:
1.    Tujuan pendidikan terdapat dalam UU No.2 tahun 1985 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia yang seutuhnya yaitu yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, keperibadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan berbangsa.
2.    Tujuan pendidikan nasional menurut TAP MPR NO II/MPR/1993 yaitu meningkatkan kualitas manusia indonesia, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, tangguh, maju, cerdas, kreatif, terampil, disiplin,beretos kerja profesional, serta sehat jasmani dan rohani. Pendidikan nasional juga harus menumbuhkan jiwa patriotik dan mempertebal rasa cinta tanah air, meningkatkan semangat kebangsaan dan ketidaksetiakawanan sosial, serta kesadaran pada sejarah bangsa dan sikap menghargai jasa para pahlawan, serta berorientasi masa depan.
3.    TAP MPR No 4/MPR/1975, tujuan pendidikan adalah membangun dibidang pendidikan didasarkan atas falsafah negara Pancasila dan diarahkan untuk membentuk manusia yang sehat jasmani dan rohaninya, memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dapat mengembangkan kreatifitas dan tanggung jawab dapat menumbuhkan sikap demokratis dan penuh tenggang rasa, dapat mengembangkan kecerdasan yang tinggi dan disertai budi pekerti yang luhur, mencintai bangsanya dan mencintai sesama manusia sesuai dengan ketentuan yang termaktub dalam UUD 1945.

B. Pendidikan Menurut Islam
Pendidikan menurut islam adalah ilmu pendidikan yang berdasarkan islam. Islam adalah agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad, berisi perangkat ajaran tentang kehidupan manusia, dan ajaran itu berdasar dan bersumber dari Al-quran, hadist dan akal. Jadi pendidikan menurut islam adalah pendidikan yang berdasarkan kepada Al-quran, hadist dan akal. Usaha kependidikan bagi manusia menyerupai makanan yang berfungsi sebagai vitamin untuk menumbuhkannya, hal itu telah disebut dalam Al-quran yang artinya : “ Allah mengangkat derajat orang-orang yang beriman diantara kalian dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat”. Berilmu disini dapat diartikan berpendidikan.
Dengan demikian pengertian islam adalah suatu system kependidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupan yang dibutuhkan oleh manusia, sebagaimana telah menjadi pedoman baik di dunia maupun di akhirat. Mengingat jangkauan yang luas maka kependidikan menurut islam akan tetap terbuka terhadap tuntutan kesejahteraan manusia baik dari segi teknologi maupun rohani. Kebutuhan itu akan meluas sejalan dengan tuntutan hidup manusia itu sendiri . Dengan terwujudnya nilai-nilai Al-quran dan as-sunah sebagaimana disebutkan diatas, mendorong pemeluknya untuk menciptakan pola kemajuan hidup yang dapat menyejahterakan pribadi, masyarakat dan martabat manusia.
            Tujuan secara umum adalah untuk mencapai dan menumbuhkan kesadaran manusia sebagai makhluk Allah agar mereka berkembang menjadi manusia yang berakhlak mulia dan beribadah kepada-Nya. Allah berfirman dalam surat adz-zariat ayat 56 yang artinya: “ Dan tidaklah aku menciptakan Jin dan Manusia kecuali  supaya mereka beribadah kepadaku”.
              Dan menurut pendapat lain mendefinisikan tujuannya yaitu, tujuan pendidikan menurut islam yaitu membina manusia beragama, berarti manusia yang mampu melaksanakan ajaran-ajaran agama islam dengan baik dan sempurna, sehingga tercermin pada sikap dan tindakan dalam seluruh kehidupannya, dalam rangka mencapai kejayaan dunia dan akhirat . Sedangkan tokoh lainnya mengemukakan dua macam hasil tujuan yaitu sementara dan akhir. Tujuan sementaranya yaitu tercapainya tingkat kedewasaan baik jasmaniah  maupun rohaniah, Adapun tujuan akhirnya adalah terwujudnya kepribadian yang mencerminkan ajaran islam .
Adapun produk-produk manusia yang di didik berdasarkan prespektif islam adalah :
1.    Berjiwa tauhid, hal inilah yang harus ditanamkan pertama kali sesuai dengan firman Allah yang artinya: “……………Hai anakku janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan Allah itu adalah benar-benar kedzoliman yang nyata”. Manusia yang mengenyam pendidikan seperti ini sangat yakin bahwa ilmu yang ia miliki adalah bersumber dari Allah, dengan demikian ia tetap rendah hati dan semakin yakin akan kebesaran Allah.
2.    Takwa kepada Allah, jika ia genius tapi tidak bertakwa kepada allah maka dianggap belum berhasil. Allah berfirman : “Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi allah adalah orang yang paling takwa”
3.    Rajin beribadah dan beramal solih, seperti yang dijelaskan dalam surat Adz-zariat ayat 56. Termasuk pengertian ibadah adalah beramal solih kepada sesama dan semua makhluk di alam ini.
4.    Ulil Albab, orang-orang yang dapat meneliti dan memikirkan kebesaran allah melaluit ayat-ayat qouliyah dan Ayat-ayat kauniyah sesuai dengan firman Allah surat ali-imron  ayat 190.
5.    Beraklakul karimah, tidak hanya mencetak manusia yang cerdas tapi juga mencetak manusia yang berakhlak mulia. Ia tidak akan menepuk dada (sombong) dengan ilmu yang dimilikinya, sebab ia sangat menyadari bahwa ilmunya itu tidak aka nada apa-apanya dibandingkan milik Allah. Sesuai dengan Quran surat Luqman ayat 18 tentang perintah untuk rendah hati.

C. Tujuan Pendidikan Islam
Pendidikan islam adalah pendidikan yang sadar dan bertujuan, dan Allah telah meletakkan asas-asasnya bagi seluruh manusia didalm syari'at ini. Oleh sebab itu, sudah semestinya pengkaji pendidikan ini lebih dahulu menjelaskan tujuan yang luhur dan luas, yang telah ditetapkan oleh Allah bagi seluruh manusia, sebelum mulai menerangkan metoda dan beberapa ciri khasnya, karena tujuanlah yang menentukan metode. Tujuan adanya manusia adalah beribadah dan tunduk kepada Allah, serta menjadi khalifah muka bumi untuk memakmurkannya dengan melaksanakan syari'at dan menaati Allah SWT. Jika tujuan manusia adalah beribadah kepada Allah, maka pendidikan islam memliki tujuan yang sama yaitu mengembangkan pikiran manusia dan mengatur tingkah laku serta perasaanya berdasarkan syari'at islam. 
Tujuan dari pendidikan islam itu sendiri diantaranya adalah sebagai berikut :
1.    Jiwa Pendidikan Islam adalah budi pekerti
Pendidikan budi pekerti adalah jiwa dari pendidikan Islam, dan Islam telah menyimpulkan bahwa pendidikan budi pekerti dan akhak adalah jiwa pendidikan Islam. Mencapai suatu akhlak sempurna adalah tujuan sebenarnya dari pendidikan. Tapi tidak berarti bahwa kita tidak mementingkan pendidikan jasmani atau akal atau ilmu atau pun segi-segi praktis lainnya, yang artinya kita juga memperhatikan segi-segi pendidikan akhlak seperti juga segi-segi lainnya.
Para ahli pendidikan Islam telah sepakat bahwa maksud dari pendidikan dan pengajaran bukanlah memenuhi otak anak didik dengan macam ilmu yang belum mereka ketahui, tetapi maksudnya ialah mendidik akhlak dan jiwa mereka, menanamkan rasa fadhilah (keutamaan), mempersiapkan mereka untuk kehidupan yang suci, ikhlas, dan jujur.
Maka tujuan pokok pendidikan Islam ialah mendidik budi pekerti dan pendidikan jiwa. Sehingga, semua mata pelajaran haruslah mengandung pelajaran-pelajaran akhlak, setiap guru haruslah memperhatikan akhlak, dan setiap juru-didik haruslah memikirkan akhlak keagamaan sebelum yang lain-lainnya, karena akhlak keagamaan adalah akhlak yang tertinggi, sedang akhlak yang mulia itu adalah tiang dari pendidikan Islam. Gazali berpendapat bahwa tujuan dari pendidikan ialah mendekatkan diri kepada Allah, bukan pangkat dan bermegah-megah dengan kawan. Jadi pendidikan itu tidak keluar dari pendidikan akhlak.
2.    Memperhatikan agama dan dunia sekaligus
Ruang lingkup pendidikan dalam pandangan Islam tidaklah  sempit, tidak hanya terbatas pada pendidikan agama dan tidak terbatas pada pendidikan duniawi. Rasulullah sendiri pernah menganjurkan setiap individu dari umat Islam supaya bekerja untuk agama dan dunianya sekaligus.
Beliau berkata :
اِعْمَلْ لِدُ نْيَاكَ كَأَنَّكَ تَعِيْشُ اَ بَدًا وعْمَلْ ِلاٰخِرَتِكَ كَأَ نَّكَ تَمٌوْتُ غَدًا
“Bekerjalah untuk duniamu seakan-akan engkau akan hidup selama-lamanya dan bekerjalah untuk akhiratmu seakan-akan engkau akan mati besok ”.
Rasulullah saw tidak hanya memikirkan dunia atau akhirat semata-mata, tetapi beliau memikirkan bekerja untuk keduanya tanpa meremehkan dunia ataupun agama.
3.    Memperhatikan segi-segi manfaat
Sebagaimana pendidikan Islam memperhatikan segi agama, moral dan kejiwaan dalam pengajarannya, ia juga tidak meremehkan segi kemanfaatannya dalam menentukan kurikulum sekolah. Hal ini dikarenakan pendidikan Islam tidak seluruhnya bersifat keagamaan, akhlak dan kerohanian semata-mata, tetapi ketiganya lebih penting dibandingkan segi-segi kemanfaatan lainnya. Dasar pendidikan Islam sendiri tidaklah kebendaan atau mencari rezeki, tetapi merupakan sekunder dalam hidup dan bukan menjadi tujuan pokok dalam pendidikan. Menurut pendapat Al-Farabi, Ibnu Sina, Ikhwan As-Safa, kesempurnaan manusia tidak akan tercapai kecuali dengan menyerasikan antara agama dan ilmu.
4.    Mempelajari ilmu semata-mata bukan untuk ilmu itu saja
Pendidikan Islam adalah pendidikan yang ideal, dimana ilmu diajarkan karena mengandung kelezatan-kelezatan rohaniah, untuk sampai kepada hakekat ilmiah dan akhlak yang terpuji. Setiap orang yang menengok kepada apa yang telah ditinggalkan kaum muslimin dalam bentuk peninggalan-peninggalan ilmiah, sastra, agama, seni, maka ia akan mendapat kekayaan yang tidak ada bandingnya di dunia ini. Hal ini membuktikan bahwa mereka sangat memperhatikannya tanpa mengesampingkan soal mencari rezeki.
5.    Pendidikan kejuruan, pertukangan, untuk mencari rezeki
Pendidikan Islam tidak mengabaikan masalah mempersiapkan seseorang untuk mencari kehidupannya dengan mempelajari beberapa bidang pekerjaan. Sebagaimana yang di ucapkan Ibnu Sina :
“Bila seorang anak sudah selesai belajar Al-Qur'an, menghafal pokok-pokok bahasa, setelah itu barulah ia mempelajari apa yang akan dipilihnya menjadi bidang pekerjaannya, dan untuk itulah ia harus diberi petunjuk”. Artinya, seseorang itu harus dipersiapkan untuk berkarya dan berpraktek sehingga dapat bekerja mendapat rezeki, hidup dengan terhormat, serta tetap memelihara segi-segi kerohanian dan keagamaan. Maka pendidikan Islam sebagian besarnya adalah akhlak, tetapi tidak mengabaikan masalah mencari rezeki, pendidikan jasmani, akal, hati, kemauan, cita-cita, kecakapan tangan, lidah dan kepribadian.
Dari beberapa definisi oleh para ahli disimpulkan bahwa tujuan pendidikan islam memiliki beberapa ciri-ciri sebagai berikut:
1.    Mengarahkan manusia agar menjadi khalifah Tuhan dimuka bumi dengan sebaik-baiknya, yaitu melaksanakan tugas-tugas memakmurkan dan mengolah bumi sesuai dengan kehendak Tuhan.
2.    Mengarahkan manusia agar seluruh pelaksanaan tugas kekhalifahannya dimuka bumi dilaksanakan dalam rangka beribadah kepada Allah, sehingga tugas tersebut terasa ringan dilaksanakan.
3.    Mengarahkan manusia agar berakhlak mulia, sehingga ia tidak menyalahgunakan fungsi kekhalifahannya.
4.    Membina dan mengarahkan potensi akal, jiwa dan jasmaninya sehingga ia memiliki ilmu, akhlak dan keterampilan yang semua ini dapat digunakan guna mendukung tugas pengabdian dan kekhalifahannya.
5.    Mengarahkan manusia agar dapat mencapai kebahagiaan hidup dunia dan akhirat.
Menurut Mohammad al-Toumy al-Syaibany misalnya menjabarkan  tujuan pendidikan islam meliputi :
1.    Tujuan yang berkaitan dengan individu yang mencakup perubahan berupa pengetahuan, tingkah laku, jasmani, rohani, dan kemampuan-kemampuan yang harus dimiliki untuk hidup didunia dan diakhirat.
2.    Tujuan yang berkaitan dengan masyarakat yang mencakup tingkah laku individu dalam masyarakat, perubahan kehidupan masyarakat, serta memperkaya pengalaman masyarakat.
3.    Tujuan profesional yang berkaitan dengan pendidikan dan pengajaran sebagai ilmu, seni, profesi, dan kegiatan masyarakat.
Dikemukakan oleh Athiyah al-Abrasy tujuan akhir pendidikan islam sebagai berikut :
1.    Pembinaan akhlak.
2.    Menyiapkan anak didik  untuk hidup didunia dan diakhirat.
3.    Penguasaan ilmu
4.    Ketrampilan bekerja dalam masyarakat.
Menurut Munir Mursi tujuan umum dapat dirincikan sebagai berikut :
1.    Tujuan keagamaan
2.    Tujuan pengembangan akal dan akhlak
3.    Tujuan pengajaran kebudayaan
4.    Tujuan pembinaan kepribadian.
Dengan demikian struktur perumusan tujuan pendidikan islam terdiri dari:
1.    Tujuan umum yang dikenal dengan tujuan akhir.
2.    Tujuan khusus, sebagai penjabaran dari tujuan umum
3.    Tujuan perbidang pembinaan, misalnya tujuan dari pembinaan aspek akal.
4.    Tujuan setiap bidang studi sesuai dengan bidang-bidang pembinaan tersebut.
5.    Tujuan setiap pokok bahasan yang terdapat dalam setiap bidang studi.
6.    Tujuan setiap sub pokok bahasan yang terdapat dalam setiap pokok bahasan.
Uraian mengenai tujuan pendidikan islam tersebut memperlihatkan dengan jelas keterlibatan fungsional mengenai gambaran ideal dari manusia yang ingin dibentuk oleh kegiatan pendidikan. Merumuskan gambaran sosok manusia yang ideal itu merupakan pekerjaan bidang filsafat. Dengan demikian perumusan tujuan pendidikan islam itu pada hakikatnya adalah pekerjaan para filosof dibidang pendidikan dengan berdasarkan pada ajaran islam sebagai sumber acuan utamanya. Serta dapat juga bertujuan untuk merealisasikan ubudiyah kepada Allah didalam kehidupan manusia baik individu maupun masyarakat.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
    Tujuan pendidikan akan menentukan kearah mana anak didik akan di bawa. Disamping itu pendidikan berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia indonesia. Sedangkan Pendidikan menurut islam adalah ilmu pendidikan yang berdasarkan islam, islam adalah agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad, islam berisi perangkat ajaran tentang kehidupan manusia, ajaran itu berdasarkan dan bersumber dari Al-quran, Hadist dan akal. Uraian mengenai tujuan pendidikan islam tersebut memperlihatkan dengan jelas keterlibatan fungsional mengenai gambaran ideal dari manusia yang ingin dibentuk oleh kegiatan pendidikan.
B. Saran
    Hendaknya para pembaca lebih banyak lagi membaca buku-buku yang berkaitan dengan filsafat pendidikan Islam diatas supaya lebih jelas, mengingat keterbatasan dan terlalu ringkasnya pemakalah dalam menyajikan.Oleh karena itu, kritik dan saran sangat diharapkan agar kedepannya kami semakin membaik dan semangat lagi dalam membuat makalah yang akan datang.










DAFTAR PUSTAKA

An-Nahlawi,Abdurrahman. 1992 . Prinsip-Prinsip dan Metode Pendidikan Islam.Bandung: CV Diponegoro.
Arifin,H.M. 2003. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Darajat,Zakiah. 1995. Metodik khusus Pengajar Tan Agama Islam. Jakarta: Bumi Aksara.
Djohar Bahry,H.Bustami. 1970. Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam. Jakarta:Bulan Bintang.
Ghufron,Moh. 2017. Filsafat Pendidikan. Tulungagung: Kalimedia.
Nata,Abudin.1997. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Logos Wacana Ilmu.

Post a Comment

0 Comments