About Me

Menuang Rasa , Merajut Asa
>Abid Nurhuda

Gelar Yang Sesungguhnya







Alangkah Baiknya Kalau Kita ber Hati-Hati Dengan Gelar Yang Kita Sandang... Apapun itu Gelarnya
Gelar





HATI-HATI DENGAN GELAR

 بِسْـــــــــــــــــــــمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيم

Alangkah Baiknya Kalau Kita ber Hati-Hati Dengan Gelar Yang Kita Sandang... Apapun itu Gelarnya

Nu'man bin Tsabit yang dikenal dengan sebutan Abu Hanifah, atau populer disebut IMAM HANAFI, pernah berpapasan dengan seorang anak muda yang buta, yang sedang berjalan mengenakan sepatu kayu (terompah kayu).

Sang Imam berkata: Hati-hati nak dengan sepatu kayumu itu, jangan sampai kau tergelincir.

Bocah ini pun tersenyum dan mengucapkan terima kasih atas perhatian Abu Hanifah.

Bolehkah saya tahu namamu Tuan...?-
tanya bocah buta tersebut.

Nu'man namaku
Jawab sang imam.

Jadi, Tuan lah yang selama ini terkenal dengan gelar al-imam al-a'dhom. (Imam agung) itu..??_
Tanya si bocah buta itu.

Bukan aku yang memberi gelar itu, Masyarakatlah yang berprasangka baik dan memberi gelar itu kepadaku.

Wahai Imam......
Hati-hati dengan gelarmu. Jangan sampai Tuan tergelincir ke neraka karena gelar...!
Sepatu kayuku ini mungkin hanya menggelincirkanku di dunia. Tapi gelarmu itu dapat menggelincirkan dan menjerumuskanmu ke dalam api neraka yang kekal, jika gelarmu itu disertai dengan kesombongan dan keangkuhan serta riya dan rasa pamer.

Ulama besar yang diikuti banyak umat Islam itupun tersungkur menangis....

Imam Abu Hanifah bersyukur. Siapa sangka, peringatan datang dari lidah seorang bocah yang buta.

Pesan moral :

Gelar yang disandang seperti
Insinyur
Dokter
Doctor
Professor
Pengusaha besar
Ulama
Kyai
Uztad
Haji ataupun haja
Guru dalam bentuk ajaran apapun
Bahkan Jendral sekalipun

Semua bisa menggelincirkan dan menjerumuskan ke Neraka ketika ketika di balut dengan kesombongan dan keangkuhan dalam membanggakan diri dari pujian pujian orang.

Betapa banyak manusia tertipu karena jabatan, tertipu karena kedudukan, tertipu karena gelar, tertipu karena kemaqoman, tertipu karena Harta yang berlimpah, tertipu karena status sosial... Jangan sampai kita tergelincir... jadi angkuh dan sombong karena gelar, jabatan, status sosial dan kebesaran di dunia, karena itu akan menentukan hisab kita nanti...

Allah SWT berfirman:

وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِى الْأَرْضِ مَرَحًا ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ
wa laa tusho''ir khoddaka lin-naasi wa laa tamsyi fil-ardhi marohaa, innalloha laa yuhibbu kulla mukhtaalin fakhuur

"Dan janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan di bumi dengan angkuh. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri."
(QS. Luqman 31: Ayat 18)

PEPATAH MENGATAKAN: "SEPASANG TANGAN YANG MENARIKMU KALA TERJATUH LEBIH HARUS KAU PERCAYAI DARIPADA SERIBU TANGAN YANG MENYAMBUTMU BERTEPUK TANGAN DIKALA TIBA DI PUNCAK KESUKSESAN.”

RASULULLAH SAW MENGAJARKAN KITA UNTUK RENDAH HATI BUKAN MEMBANGGAKAN DIRI KARENA GELAR DAN KESUKSESAN

SUKSES DI DUNIA BELUM TENTU SUKSES DI AKHIRAT YG SIFATNYA KEKAL DAN ABADI.

Post a Comment

0 Comments