MI |
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pelaksanaan pembelajaran yang
aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan baik yang akan dilaksanakan
didalam ruangan maupun diluar ruangan diperlukan persiapan yang matang oleh
pendidik semua mata pelajaran. Dengan maksud
agar tujuan pembelajaran bisa tercapai dengan baik, maka diperlukan strategi
dan metode yang tepat serta alat peraga yang dapat membantu tersampainya materi
kepada peserta didik.
Penguasaan
terhadap strategi, metode dan alat harus diterapkan dan tercermin dalam program
pembelajaran. Jadi pada intinya proses pembelajaran harus bervariatif, metode
yang digunakan tidak monoton, sehingga potensi yang ada pada masing-masing anak
dapat dikembangkan secara optimal.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian strategi pembelajaran?
2.
Bagaimana konsep dasar strategi pembelajaran?
3.
Apa saja jenis-jenis strategi pembelajaran?
4.
Apa saja faktor yang mempengaruhi pemilihan strategi
pembelajaran?
5.
Apa pengertian metode pembelajaran?
6.
Apa macam-macam
metode pembelajaran?
7.
Apa pengertian dan jenis alat peraga dalam pembelajaran Quran Hadits di MI?
8.
Apa saja fungsi alat peraga dalam pembelajaran Quran Hadits di MI?
C.
Tujuan Penulisan
1.
Menjelaskan pengertian strategi pembelajaran?
2.
Menjelaskan
macam-macam strategi pembelajaran?
3.
Menjelaskan pengertian metode pembelajaran?
4.
Mengetahui
macam-macam metode pembelajaran?
5.
Mengetahui pengertian dan jenis alat peraga dalam pembelajaran Quran Hadits di MI?
6.
Mengetahui fungsi alat peraga dalam pembelajaran Quran Hadits di MI?
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Strategi Pembelajaran
1. Definisi Strategi pembelajaran
Strategi berasal dari
kata Yunani, strategia yang berarti ilmu perang atau panglima perang.
Berdasarkan arti tersebut, strategi adalah suatu seni merangcang operasi di
dalam peperangan, sepereti cara-cara mengatur posisi atau siasat berperang,
angkatan darat atau laut.
Strategi belajar
dapat digambarkan sebagai sifat dan tingkah laku. Oxford mendefinisikan
strategi belajar sebagai tingkah laku yang dipakai oleh pembelajar agar
pembelajaran berhasil, terarah dan menyenangkan.[1]
Secara umum, strategi
mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha
mencapai sasaran yang telah ditentukan. Berkaitan dengan belajar mengajar,
strategi bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru dan anak didik
dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah
digariskan.[2]
2. Konsep Dasar Strategi
Pembelajaran
Konsep dasar strategi
belajar mengajar ini meliputi :
a) Menetapkan
spesifikasi dan kualifikasi perubahan perilaku belajar
Spesifikasi
dan kualifikasi perubahan tingkah laku yang bagaimana yang diinginkan sebagai
hasil belajar mengajar tersebut. Sasaran ini harus dirumuskan secara jelas dan
konkret sehingga mudah dipahami oleh peserta didik. Perubahan perilaku dan
kepribadian yang bagaimana yang kita inginkan terjadi setelah siswa mengikuti
suatu kegiatan belajar mengajar itu harus jelas.
b) Menentukan pilihan
berkenaan dengan pendekatan terhadap masalah belajar mengajar, memilih
prosedur, metode dan teknik belajar mengajar.
Memilih
adan menetapkan prosedur, metode, dan teknik belajar mengajar yang dianggap
paling tepat dan efektif. Metode atau atau teknik penyajian untuk memotivasi
siswa agar mampu menerapkan pengetahuan dan pengalamannya untuk memecahkan
masalah, berbeda dengan cara atau supaya siswa terdorong dan mampu berfikir
bebas dan cukup keberanian untuk mengemukakan pendapatnya sendiri.
c) Norma dan kriteria
keberhasilan kegiatan belajar mengajar.
Menetapkan
norma-norma atau kriteria keberhasilan sehingga guru mempunyai pegangan yang
dapat dijadikan ukuran untuk menilai sampai sejauh mana keberhasilannya sudah
dilakukan evaluasi.[3]
3. Jenis-jenis Strategi
Pembelajaran
Berbagai
jenis strategi pembelajaran dapat dikelompokkan berdasarkan berbagai
pertimbangan sebagai berikut :
a. Atas dasar
pertimbangan proses pengolahan pesan
1) Strategi deduktif
Dengan
strategi deduktif , materi atau bahan ajar pelajaran diolah dari mulai yang
umum, generalisasi atau rumusan ke yang bersifat khusus atau bagian-bagian.
2) Strategi induktif
Dengan
strategi induktif, materi atau bahan pelajaran diolah mulai dari yang khusus ke
yang umu, generalisasi atau rumusan. Strategi induktif dapat digunakan dalam
mengajarkan konsep, baik konsep konkret maupun terdefinisi.
b. Atas dasar
pertimbangan pihak pengolah pesan
1) Strategi Ekspositorik
Dengan
strategi ekspositorik, bahan atau materi pelajaran diolah guru. Siswa tinggal
“terima jadi” dari guru.
2) Strategi Heuristik
Dalam
strategi heuristik, bahan atau materi pelajaran diolah oleh siswa. Siswa yang
aktif mencaridan mengolah bahan pelajaran. Guru sebagai fasilisator, dorongan,
arahan, dan bimbingan.
c. Atas dasar
pertimbangan pengaturan guru
1) Strategi seorang guru
2) Strategi pengajaran
beregu.
Dengan
pengajaran beregu, dua orang atau lebih guru mengajar sejumlah siswa.
Pengajaran beregu dapat digunakan di dalam mengajarkan salah satu mata
pelajaran atau sejumlah mata pelajaran yang terpusat kepada suatu topik
tertentu.
d. Atas dasar
pertimbangan jumlah siswa
1) Strategi klasikal
2) Strategi kelompok
kecil
3) Strategi individual
e. Atas dasar
pertimbangan interaksi guru dengan siswa
1) Strategi tatap muka
4. Faktor-faktor yang
mempengaruhi pemilihan Strategi pembelajaran
Berikut adalah beberapa faktor yang mempengaruhi
pemilihan strategi pembelajaran :
a.
Karakteristik peserta didik.
b.
Kompetensi dasar yang diharapkan.
c.
Bahan ajar.
d.
Waktu yang tersedia .
e.
Sarana dan prasarana belajar.
f.
Kemampuan atau kecakapan pengajar memilih dan menggunakan
strategi pembelajaran.[5]
B.
Metode
Pembelajaran
1. Definisi
metode pembelajaran
Proses belajar mengajar merupakan
interaksi yang dilakukan antara guru dengan peserta didik dalam suatu
pembelajaran untuk mewujudkan tujuan
yang ditetapakan. Berbagai pendekatan yang dipergunakan dalam pembelajaran
agama islam harus dijabarkan kedalam metode PAI yang besifat prosedural. Metode
adalah cara atau seperangkat cara, jalan dan teknik yang digunakan oleh
pendidik dalam proses pembelajaran agar peserta didik dapat mencapai tujuan
pembelajaran atau kompetensi tertentu yang dirumuskan dalam silabus mata
pelajaran.[6]
Metode dalam pengertian istilah telah
banyak dikemukakan oleh pakar dalam dunia pendidikan sebagaimana berikut:
a. Mohd.
Athiyah al-Abrasy mengartikan, metode ialah jalan yang kita ikuti dengan
memberi faham kepada murid-murid segala macam pembelajaran, dalam segala mata
pelajaran, ia adalah rencana yang kita buat untuk diri kita sebelum kita
memasuki kelas dan kita terapkan dalam kelas itu sesudah kita memasukinya.
b. Mohd.
Abd. Rokhim Ghunaimahmengartikan metode sebagai cara-cara yang praktis yang
menjalankan tujuan-tujan dan maksud-maksud pengajaran.
c. Ali
al- Jumbalaty dan abu al- Fath attawanisymengartikan metode sebagai cara-cara
yang diikuti oleh guru yang menyampaikan maklumat ke otak murid-murid[7]
Dari beberapa pengertian menurut ahli di
atas, dapat diambil kesimpulan, metode adalah cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan
yang telah disusun tercapai secara optimal. Ini berarti, metode digunakan untuk
merealisasikan strategi yang telah ditetapkan. Dengan demikian, metode dalam
rangkaian sitem pembelajaran memegang peran yang sangat penting. Keberhasilan
implementasi strategi pembelajaran sangat tergantung pada cara guru menggunakan
metode pembelajaran, karena suatu strategi pembelajaran hanya mungkin dapat di
implementasikan melalui penggunaan metode pembelajaran.[8]
2. Macam macam metode
pebelajaran
a. Metode
Ceramah
Metode Ceramah yaitu cara penyampaian informasi secara
lisan yang dilakukan oleh sumber belajar kepada warga belajar. Metode ini
merupakan yang paling banyak digunakan dalam kesempatan penyampaian informasi
dalam kegiatan-kegiatan pembelajaran. Hal ini diakibatkan adanya kemampuan setiap
orang untuk berkomunikasi atau menyampaikan pesan kepada orang lain.
b. Metode
Tanya Jawab
Metode Tanya Jawab yaitu cara penjelasan informasi
yang pelaksanaannya saling bertanya dan menjawab antara sumber belajar dengan
warga belajar.
c. Metode
Demonstrasi
Metode Demonstrasi yaitu cara memperagakan sesuatu hal
yang pelakasanaannya diawali oleh peragaan sumber belajar kemudian diikuti oleh
warga belajar. Hal yang diperagakan adalah harus kegiatan yang sebenarnya,
tidak bersifat abstrak.
d. Metode
Diskusi Kelompok
Metode Diskusi Kelompok yaitu cara pembahasan suatu
masalah oleh sejumlah anggota
kelompok
untuk mencapai suatu kesepakatan.
e. Metode
Discovery Learning
Menurut Djamarah
Discovery Learning adalah belajar mencari dan menemukan sendiri. Jadi
pada metode ini siswa diharapkan untuk dapat lebih aktif dalam pembelajaran,
serta didalam metode ini guru hanya dijadikan mediator atau subjek
f.
Metode
Pembelajaran Luar Kelas
Yaitu pembelajaran yang di lakukan di luar kelas untuk
mengbuat siswa lebih kenal akan lingkungan sekitar.
g. Metode
drill
Yaitu metode yang menekankan pada pengulangan yang
dilakukan untuk membuat siswa mengingat apa yang telah di pelajari
h. Metode
Kelompok Kerja
Yaitu metode yang melibatkan siswa dalam menjalankan
tugas guru untuk diselesaikan secara bersama sama
i.
Metode Studi Kasus
Yaitu metode yang dilakukan dengan menggunakan sebuah
kejadian yang terjadi dengan mengamati apa yang terjadi dan di akhiri dengan
laporan dari hasil yang telah dilakukan.[9]
C.
Alat
Peraga
1.
Pengertian
Alat Peraga
Menurut Aristo
Rohadi dalam (jurnal), alat peraga adalah benda (alat) yang digunakan untuk
membantu dalam menyampaikan materi berupa fakta, konsep, prinsip, atau prosedur
tertentu sehingga menjadi lebih nyata, kongkret dan mudah dipahami.[10] Alat peraga dipahami juga
sebagai alat yang digunakan oleh guru maupun tenaga pendidik dalam proses
pembelajaran yang berfungsi sebagai pembantu dalam memperjelas materi yang
disampaikan kepada peserta didik agar tidak menimbulkan Verbalisme pada diri
siswa. Nasution mengatakan, alat peraga
adalah alat pembantu dalam proses mengajar agar pembelajaran menjadi lebih
efektif. Pengertian ini sesuai dengan fungsi utama dari alat peraga, yakni
menguraikan keabstrakan konsep agar siswa mampu menangkap arti dari konsep tersebut.
[11]
Disisi lain, alat peraga diartikan sebagai suatu benda konkret yang sengaja
disusun, dibuat dan digunakan untuk memudahkan dalam menanamkan dan
mengembangkan konsep-konsep maupun prinsip-prinsip dalam pembelajaran.
Alat peraga dibutuhkan oleh guru
karna memiliki pengaruh yang besar terhadap input siswa dan juga outputnya.
Para ahli mengatakan alat peraga harus mengandung ciri-ciri dari konsep yang
akan disampaikan[12].
Alat peraga harus dapat ditangkap melalui indera penglihatan maupun in dra pendengaran.
Siswa akan mempu mengingat materi dengan lebih lama apabila memperoleh materi
secara langsung melalui perbuatan dan melakukan visualisasi, tidak hanya
mengetahui fakta. Pada dasarnya dalam memahami satu materi maupun konsep yang
abstrak, siswa membutuhkan sesuatu yang konkret sebagai visualisasinya. Untuk itu,
mengapa alat peraga diperlukan dalam proses pembelajaran.
2.
Fungsi
Alat Peraga
Levie dan lens, memaparkan fungsi
alat peraga (media) sebagai berikut:
a.
Fungsi
atensi, ini meruapakan fungsi inti dari alat peraga yakni untuk menarik
dan mengarahkan perhatian siswa agar konsentrasi pada isi pelajaran.
b.
Fungsi
afektif, fungsi ini dapat dilihat ketika siswa menikmati visual yang
ditampilkan melalui alat peraga. Visual ini dapat menggugah emosi dan sikap
siswa. Misalnya informasi yang berhubungan dengan sosial dan ras
c.
Fungsi
kognitif, hasil penelitian menunjukkan menampilkan visual berupa gambar,
lambang maupun yang lainnya memperlancar dalam mengingat dan memahami informasi
atau pesan yang terkandung dalam gambar.
d.
Fungsi
kompensatoris, yakni membantu siswa yang lemah dan kesulitan dalam
menangkap informasi berupa teks, dan memudahkannya dengan menggunakan visual.[13]
Selain fungsi diatas, terdapat kegunaan alat peraga yang lain
yaitu:
a)
Untuk
menurunkan dan menguraikan keabstrakan konsep materi. Ini merupakan fungsi
utama dari alat peraga
b)
Untuk
merumuskan konsep
c)
Untuk
memberi penguatan konsep pada siswa
d)
Untuk
melatih siswa dalam pemecahan masalah dan pengukuran
e)
Untuk
mendorong siswa untuk berpikir kritis dan analisis
3.
Jenis
Alat Peraga
Alat peraga dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu:
a.
Alat
peraga jadi
Yaitu alat peraga yang guru tidak
membuatnya sendiri, melainkan membelinya secara langsung. Alat peraga ini
basanya diproduksi oleh suatu perusahaan. Seorang guru dan siswa tinggal
menggunakannya.
b.
Alat
peraga buatan sendiri
Yaitu alat peraga yang dibuat sendiri
oleh guru atau siswa. Sekolah ataupun instansi pendidikan terkadang tidak
mempnyai dana yang memadai untuk membeli alat peraga, oleh karena itu guru dan
murid membuat alat peraga sendiri.
Regional Education Centre of Science membagi alat peraga menjadi
tiga, yaitu:
a.
Alat
praktik, suatu alat atau set alat yang digunakan secara langsung untuk
membentuk peta konsep. Contohnya alat-alat laboratorium IPA, Termometer.
b.
Alat
peraga, adalah alat yang digunakan untuk membantu memdahkan dalam memahami
konsep secara tidak langsung. Contohnya gambar, poster, model.
c.
Alat
pendukung, adalah alat yang digunakan dalam pembelajaran yang sifatnya
mendukung proses pembelajaran, eksperimen maupun analisis. Contohnya, spiritus,
ohp, proyektor.[14]
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Strategi adalah
pola atau rencana yang akan digunakan dalam peperangan. Sedangkan dalam dunia
pendidikan, strategi adalah pola-pola umum kegiatan guru dan anak didik sebagai
perwujudan dalam pembelajaran guna mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
Konsep strategi pendidikan antara lain:
a.
Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi
perubahan perilaku belajar
b. Menentukan
pilihan berkenaan dengan pendekatan terhadap masalah belajar
c.
Norma dan kriteria keberhasilan kegiatan
belajar mengajar.
d.
Norma dan kriteria keberhasilan kegiatan
belajar mengajar.
Jenis-jenis strategi pembelajaran adalah:
a. Atas dasar
proses pengolahan pesan
b. Atas dasar
pertimbangan pihak pengolah pesan
c. Atas dasar
pertimbangan pengaturan guru
d.
Atas dasar pertimbangan jumlah siswa
e.
Atas dasar pertimbangan interaksi guru dengan
siswa
Dalam
pembelajaran tidak hanya membutuhkan strategi, tetapi juga membutuhkan metode.
Metode adalah cara, jalan, dan tehnik yang digunakan oleh pendidik dalam proses
pembelajaran agar peserta didik mampu mencapai tujuan dan kemampuan yang telah
dirumuskan dalam silabus.
Terdapat
berbagai macam metode pembelajaran, antara lain: metode ceramah, tanya jawab,
diskusi, sosiodrama, keteladanan, kisah, drill, dan masih banyak yang lainnya.
Sedangkan dalam
membantu proses pembelajaran, agar peserta didik lebih mudah dalam menguraikan
konsep dibutuhkan alat peraga. Alat peraga sendiri adalah seperangkat alat yang
digunakan untuk membantu menyampaikan informasi/ pesan kepada peserta didik yang
mana informasi tersebut dapat ditangkap melalui indera penglihatan dan
pendengaran. Dengan kata lain, alat peraga adalah visualisasi konsep
pembelajaran.
B. Saran
Sebagai calon sarjana pendidikan, hendaknya kita mempelajari dengan baik
strategi, metode dan alat peraga yang digunakan dalam pembelajaran. Dengan
mempelajarinya dengan baik, dapat kita gunakan sebagai modal dalam dunia
pendidikan nantinya.
Daftar Pustaka
Afandi Muhammad. Dkk. 2013. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN DI
SEKOLAH, (Semarang: Unisulla Press).
Fatimah dan Ratna Dewi, Strategi Belajar &
Pembelajaran Dalam Meningkatkan Ketrampilan Bahasa, Jurnal Pendidikan Bahasa
dan Sastra Indonenesia, 2018, volume 1, nomor 2, hlm.3
Hamalik
Oemar. 2003. Kurikulum
Dan Pembelajaran. (
Jakarta : PT Bumi Aksara)
Isriani Hardini. 2015. Strategi
Pembelajaran Terpadu. (Yogyakarta : Familia).
Masridayanti. 2012. Skripsi: “Efektivitas
Penggunaan Alat Peraga Dalam Proses Pemahaman Siswa Pada Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam Di SD Inpres Bontomanai Makasaar”. (Makasaar:
Universitas Alauddin).
Muhammad Annas, Alat Peraga dan Media Pembelajaran, . https://books.google.co.id/books?hl=, diakses pada tanggal 18 Februari 2020 pukul 22.00
Murdhiyanto Tri, Yudi Mahatma. 2014. Pengembangan
Alat Peraga Matematika Untuk Meningkatkan Minat dan Motivasi Belajar Matematika
Siswa Sekolah Dasar. Jurnal
Sarwahitna. Volume 11. No 1.
Rosyadi
Khoiron. 2004. Pendidikan
Profetik. (Yogyakarta : Pustaka Pelajar)
Rusmawati. 2017. Penggunaan Alat Peraga Langsung Pada
Pembelajaran Matematika Dengan Materi Pecahan Sederhana Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa. Jurnal
Ilmu Pendidikan Sosial, Sains dan Humaniora. Volume 3. No 2.
Wina Sanjaya. 2006. Strategi Pembelajaran, Berorientasi Standar Proses Pendidikan. (Jakarta :
Kencana)
[1]
Fatimah dan Ratna Dewi, Strategi Belajar &
Pembelajaran Dalam Meningkatkan Ketrampilan Bahasa, Jurnal Pendidikan Bahasa
dan Sastra Indonenesia, 2018, volume 1, nomor 2, hlm.3
[2]
Hardini Isriani, Strategi Pembelajaran Terpadu,
(Yogyakarta : Familia, 2015), hlm12
[5]
Hardini Isriani, Strategi Pembelajaran Terpadu...,
hlm. 75
[6]
Oemar Hamalik, Kurikulum Dan Pembelajaran, ( Jakarta :
PT Bumi Aksara, 2003 ),
hlm.57
[7]
Khoiron
Rosyadi, Pendidikan Profetik,
(Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2004), hal.2009
[8] Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran, Berorientasi Standar
Proses Pendidikan, (Jakarta : Kencana, 2006), hlm.145
[9] Muhammad Afandi, dkk, MODEL DAN METODE
PEMBELAJARAN DI SEKOLAH, (Semarang: Unisulla Press,2013), hlm.89-124
[10] Tri
Murdhiyanto, Yudi Mahatma, Pengembangan Alat Peraga Matematika Untuk
Meningkatkan Minat dan Motivasi Belajar Matematika Siswa Sekolah Dasar, Jurnal
Sarwahitna, Volume 11, No 1, 2014, hlm. 39
[11]
Rusmawati,
Penggunaan Alat Peraga Langsung Pada Pembelajaran Matematika Dengan Materi
Pecahan Sederhana Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa, Jurnal Ilmu
Pendidikan Sosial, Sains dan Humaniora, Volume 3, No 2, 2017, hlm.
309
[12] Muhammad
Annas, Alat Peraga dan Media Pembelajaran, . https://books.google.co.id/books?hl=, hal. 1-5,
diakses pada tanggal 18 Februari 2020 pukul 22.00
[13]
Masridayanti,
Skripsi: “Efektivitas Penggunaan Alat Peraga Dalam Proses Pemahaman Siswa
Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di SD Inpres Bontomanai Makasaar”,
(Makasaar: Universitas Alauddin, 2012), hlm.
26-27.
[14]
Muhammad Annas,
Alat Peraga dan Media Pembelajaran, . https://books.google.co.id/books?hl=, hal. 5-6,
diakses pada tanggal 18 Februari 2020 pukul 22.00
0 Comments