About Me

Menuang Rasa , Merajut Asa
>Abid Nurhuda

The Best Person




Best Person


Oleh : Abid Nurhuda (Mahasiswa PAI IAIN Surakarta)



Terkadang dalam pergaulan, meski telah bertahun- tahun berteman, tetap saja terdapat“ senggolan- senggolan” ataupun“ gesekan- gesekan” yang kalau tidak dikelola dengan baik, cuma akan menambah permusuhan, bukan kawan, apa lagi jadi teman kental, jauh! Dalam kehidupan sehari- hari, kerap kali kita menemui orang- orang dengan bermacam sifat serta wataknya yang berbeda- beda satu sama lain. Dengan mengerti serta mempelajari sesama manusia, kita bakal sanggup mudah berteman dengan mereka, sebab akan menghadapi mereka dengan teknik serta perilaku yang berbeda, disesuaikan dengan sifat serta watak masing- masing. Bagaimanapun dalam pergaulan akan senantiasa saja terdapat perbedaan, nah buat menuju kebersamaan serta terbentuknya persahabatan yang erat satu sama lain, sehingga tulisan ini di buat, bukan perbedaannya yang kita tonjolkan, tetapi persamaannya, titik temunya. Sebab apabila perbedaan yang ditonjolkan cuma akan menambah permusuhan, bukan pertemanan ataupun persahabatan yang terjalin, apa lagi jika yang dmunculkan keegoisan tiap- tiap orang serta merasa paling benar sendirian, ini isyarat permusuhan diam- diam serta umumnya bakal menyebar fitnah ke mana- mana.

Mudah- mudahan dengan mengenali penggolongan manusia ini, kita akan terus menjadi arif dalam berteman dengan sesama dimanapun kita berada. Penggolongan tipe manusia ini bersumber pada pendapat individu serta observasi biasa, bukan dengan riset yang sungguh- sungguh, cuma bersumber pada pengamatan kala berteman dengan orang- orang disekelingi dalam hidup sehari- hari. Mudah- mudahan berguna serta berkenan.

1. Pertama merupakan manusia bijak, yang tahu kalau diri tahu, dengan pengetahuan yang dimilikinya ia berbagi dengan sesamanya, dengan ikhlas tanpa mengharap apapun dari orang yang diberi ilmu olehnya, niatnya cuma karna Allah. Manusia tipe ini tidak segan- segan buat berbagi dengan sesama, meski cuma satu ayat yang ia sampaikan. Orientasi manusia bijak merupakan akherat dengan tidak melupakan dunia. Manusia tipe ini tahu betul kalau pengetahuan yang dimilikinya cumalah titipan Allah, amanah Allah yang wajib di informasikan kepada umatNya. Manusia tipe ini sangat khawatir menyembunyikan kebenaran yang ia tahu, terlebih apabila sumbernya dari al Qur’ an serta Hadist. Manusia tipe kesatu merupakan teladan utama, jadi prototype sempurna, sebab nyaris seluruh tipe pengetahuan di kuasainya, mulai ilmu alam, ilmu sosial serta humaniora, menurutnya ilmu merupakan segalanya, tidak ada hari tanpa pengetahuan, tidak ada hari tanpa membaca, tiada hari yang terlewat buat menambah ilmu, apa saja dipelajari serta ia kuasai, manusia tipe ini serba dapat dalam bermacam pekerjaan, sebab banyaknya pengetahuan yang ia miliki.

2. Kedua merupakan manusia pembelajar, yang tahu kalau dirinya tidak ketahui, dengan mengenali kalau dirinya tidak tahu, manusia tipe ini ingin belajar buat mengejar ketidaktahuan yang diketahui, manusia tipe ini senantiasa ingin belajar pada siapapun serta belajar pada apapun. Manusia tipe ini maunya belajar, belajar serta belajar ataupun belajar sepanjang hidup. Manusia pembelajar ini terus menerus terdorong untuk belajar, sebab ia merasa betul kalau banyak sekali yang ia tidak tahu.

3. Ketiga merupakan manusia sombong, yang sok tahu sementara itu dirinya tidak tahu. Manusia tipe ini kerap kali memotong pembicaraan orang lain di dikala bicara ataupun dialog, manusia tipe mau menampilkan kalau dirinya serba tahu, sementara itu tidak tahu. Hingga kerapkali ketika memotong pembicaraan orang lain dan nyatanya salah. Serta pada saat salah, tidak merasa dirinya salah serta tidak ingin memohon maaf atas kesalahannya. Manusia tipe ini kerapkali merendahkan orang lain, sebab ia menyangka dirinya serba tahu. Manusia yang menyebalkan ini, seringkali“ mengganggu’ suatu kegiatan, sebab kesombongannya itu.

4. Keempat merupakan manusia lemah, manusia tipe ini tidak tahu kalau dirinya tidak ketahui, manusia lemah ini butuh dibangkitkan motivasinya buat mencari ilmu yang tidak diketahuinya, manusia tipe ini kerapkali pasif, sebab ia tidak tahu apa yang mestinya ia tahu. Jika dalam pekerjaan, manusia tipe ini mesti selalu disuruh ataupun diperintah, sebab ia tidak tahu apa yang mesti ia kerjakan, padahal itu pekerjaannya. Manusia tipe ini perlu dikasihani, bukan dimarahi..

5. Kelima merupakan manusia tidak memiliki semangat, manusia tipe ini tidak tahu kalau dirinya tidak tahu serta tidak ingin tahu atas ketidaktahuannya, manusia tipe ini lebih parah jadi tipe yang ke 5, manusia tipe ini boleh diucap“ masa bodoh” atas seluruh tipe pengetahuan, untuk membangkitkan semangatnya mesti ekstra keras… sebab manusia tipe ini tidak memiliki motivasi intern, apapun yang dikatakan orang, ia cuekin. Nasehat orang, dikira angin lalu. Menghadapi manusia tipe ini butuh kesabaran luar biasa, apabila dikeraskan, patah, didiamkan bengkok!

6. Keenam merupakan manusia yang tertipu, manusia tipe ini tahu kalau dirinya tahu serta merasa lumayan atas pengetahuan yang ia ketahui, manusia tipe merasa telah cukup serta ia menyudahi menaikkan pengetahuan, seolah seluruh pengetahuan telah dimilikinya. Manusia yang tertipu ini merasa ilmunya telah cukup, tidak butuh belajar lagi, tidak butuh membaca lagi, tidak butuh menambah pengetahuan lagi, padahal masih memiliki waktu buat belajar, masih sehat, masih memiliki dana buat membeli novel dan sebagainya. Manusia tipe ini perlu diingatkan kalau“ di atas langit, ada langit yang lain” bahwa sepintar apapun seorang manusia, terdapat manusia lain yang lebih pintar, jadi jangan merasa pintar sendiri!

7. Ketujuh merupakan manusia merugi, manusia tipe ini mayoritas tidak tahunya, apalagi dirinya sendiripun tidak diketahuinya, ia tidak mengidentifikasi dirinya sendiri, dari mana asalnya, ingin kemana hidupnya, buat apa ia hidup, kemana tujuan hidupnya, semua itu tidak diketahuinya. Bagi manusia tipe ini, hidup serta mati sama aja, tidak merubah apapun menurutnya. Manusia yang merugi orientasinya cuma dunia, tidak terdapat kata akherat menurutnya, yang dikejar cuma kesenangan duniawi semata. Manusia tipe ini semacam memandang fatamorga, disangka air, nyatanya panas yang membara! Manusia tipe ini butuh diberikan tutorial serta petunjuk, supaya selamat hidupnya.
Permasalahan saat ini, dimana posisi kita? Ayo kita mohon taufik serta hidayahNya, mudah- mudahan kita senantiasa berupaya untuk mampu menjadi manusia yang bijak sekecil apapun jenisnya, insya Allah kita termasuk tipe manusia yang bisa berguna untuk manusia yang lain, itulah sebaik- baik manusia bagi Rosulullah. Sebab manusia yang terbaik bagi Rasulullah bukan yang banyak harta bendanya, pangkat serta jabatannya, tetapi bergunakah ia pada sesamanya, apakah ada konstribusinya dalam kehidupan ini, walaupun cuma dengan sepotong ayat, sebait kalimat, ataupun sejumput nasehat.


Post a Comment

0 Comments