About Me

Menuang Rasa , Merajut Asa
>Abid Nurhuda

Alasan Penelitian Hadist

Nama    : Abid Nurhuda
NIM    : 183111122
Kelas    : PAI 3C





Seribu Alasan Penelitian Hadist
Prntingnya Penelitian Hadist



PENELITIAN HADIST

Seluruh umat Islam telah menerima faham, bahwa Hadis Rasulullah Saw.itu sebagai pedoman hidup yang utama setelah al-Qur’an. Atau dengan kata lain Hadis Nabi merupakan sumber ajaran Islam, di samping al-Qur’an. Namun demikian periwayatan Hadis dan Penulisan Hadis Jauh berbeda dengan periwayatan dan Penulisan al-Qur’an. Untuk al-Qur’an, semua periwayatan ayat-ayatnya berlangsung secara mutawattir. Sedangkan periwayatan Hadis, sebagian dilakukan secara mutawattir dan sebagian lagi berlangsung secara ahad . Berdasar hal tersebut dan dilihat dari segi periwayatannya, seluruh ayat Alquran tidak perlu diteliti lagi tentang orisinalitasnya, sementara Hadis Nabi, dalam konteks yang berkategori ahad, diperlukan pengkajian dan penelitiann lebih lanjut dan mendalam. Dalam penelitian ini dapat diketahui, apakah Hadis yang bersangkutan dapat dipertanggung jawabkan periwayatannya berasal dari Nabi ataukah tidak. Dengan ini, maka penelitian Hadis sebagai negasi orisinalitas,
Hadis menjadi panting adanya. Posisi penting tersebut terlihat dari faktor-faktor yang mendorong para ulama muhadditsin melakukan penelitian tersebut. Mengenai factor-faktor penelitian ,syuhudi Ismail mengemukakan ada enam faktor :
1.    Hadis Nabi sebagai salah satu sumber ajaran Islam.
2.    Tidak seluruh Hadis tertulis pada zaman Nabi.
3.    Telah timbul berbagai pemalsuan Hadis.
4.    Proses penghimpunan Hadis memakan waktu lama.
5.    Jumlah kitab yangbanyak dengan metoda penyususnan yang beragam, dan.
6.    Adanya periwayatan Hadis secara makna.
Untuk mengetahui apakah suatu Hadis dapat dipertanggung jawabkan eorisinalannya berasal dari Nabi, diperlukan penelitian matan dan sanad Hadis yang bersangkutan. Dengan kata lain wilayah kajian penelitian Hadis meliputi kritik sanad dan matan Hadis . Untuk meneliti validitas sanad dan matan Hadis dapat difahami melalui pengertian Hadis shahih. Mengulip lbnu Shalah, Syuhudi lsmail mengemukakan pengertian tersebut.
Adapun Hadis shahih adalah Hadis yang bersambung sanadnya (sampai kepada Nabi), diriwayatkan oleh (periwayat) yang adil dan dhabith sampai akhir sanad, (di dalam Hadis itu) tidak terdapat kejanggalan (syudzudz) dan cacat (illat). Pengertian istilah Hadis di atas, mengandung lima kriteria kesahihan sanad dan matan Hadis, yang kemudian oleh Syuhudi Ismail. direduksi menjadi tiga bagian: (l) Sanadnya bersambung sampai ke Nabi, (2) seluruh periwayatannya adil dan dhabith, (3) Terhindar dari syadz dan illat.  Kriteria atau syarat yang disebut dalam nomor satu dan nomor dua berhubungan dengan sanad Hadis, sedangkan syarat yang tercantum dalam nomor tiga berhubungan dengan sanad dan matan Hadis. Kelima unsur tadi kemudian dlsebut sebagai unsur-unsur kaidah mayor kesahihan sanad Hadis.
Sedangkan unsur-unsur kaidah minor sanad, pada dasarnya merupakan derivasi dari unsur-unsur kaidah mayor, yang meliputi hal-hal berikut ini:
1.    Sanad bersambung, unsur-unsur kaidah minor sanad bersambung meliputi, Muttashil, Marfu’.
2.    Periwayat bersifat adil, mengandung unsur-unsur kaidah minor, Beragama Islam, Mukallaf, Melaksanakan ketentuan Agama, dan Memelihara muru’ah.
3.    Periwayat bersifat dhabith, mengandung unsur-unsur kaidah minor, Hafal dengan baik Hadis yang diriwayatkannya, Mampu dengan baik menyampaikan Hadis yang dihafalnya kepada orang, Terhindar dari Syudzdzud, dan Terhindar dari Illat .
Tujuan pokok penelitian hadis, baik dari segi sanad maupun matan, adalah untuk mengetahui kualitas hadis yang diteliti. kualitas hadis sangat perlu diketahui dalam hubungannya dengan kehujahan hadis yang bersangkutan. Sedangkan secara rinci tujuan dan manfaat penelitian hadis antara lain  :
1.    Memperkenalkan sumber-sumber hadits, kitab-kitab asal dari suatu hadits beserta ulama yang meriwayatkannya.
2.    Menambah pembendaharaan sanad hadits melalui kitab-kitab yang ditunjukkannya.
3.    .Memperjelas keadaan sanad, sehingga dapat diketahui apakah munqathi’ atau lainnya.
4.    Memperjelas perawi hadits yang samar karena dengan adanya penelitian, dapat diketahui nama perawi yang sebenarnya secara lengkap
5.    Dapat membedakan antara proses periwayatan yang dilakukan dengan lafadz  dan yang dilakukan dengan makna saja.
6.    Untuk menyingkap kemusykilan pada matan hadis yang sahih.
7.    Agar mendapat kemudahan dalam mempelajari hadis. 
8.    Agar mendapat kemantapan dalam menggunakan hadis sebagai hujjah.
Kesimpulan, penelitian hadis nabi merupakan upaya untuk menyeleksi hadis agar dapat diketahui mana hadis yang shahih dan mana hadis yang tidak shahih. Karena hadis terdiri dari sanad dan matan, maka obyek penelitian hadis pun mencakup penelitian sanad dan matan. Ada beberapa faktor yang menjadikan penelitian hadis berkedudukan sangat penting dan bertujuan untuk mengetahui kualitas hadis yang diteliti kualitas hadis sangat perlu diketahui dalam hubungannya dengan kehujahan hadis yang bersangkutan

Post a Comment

0 Comments