About Me

Menuang Rasa , Merajut Asa
>Abid Nurhuda

Kisah Inspiratif Pemabuk







Kisah Inspiratif Pemabuk Yang Mendapat Hidayah Allah
Mabuk






*Syaikh Dzun Nun Al-Mishri dan Pemabuk*

Suatu hari pakaian Syaikh Dzun Nun al-Mishri kotor dan ingin segera mencucinya. Maka pergilah ia ke sungai Nil untuk maksudnya itu.

Di tengah asyik-asyiknya beliau mencuci pakaian, ia melihat ada seekor kalajegking besar di batu-batu, dekat dengan dimana ia duduk. Kalajengking ini telah siap menyengat daging tubuhnya, hal itu membuat Syaikh Dzun Nun makin panik dan ketakutan.

Di tengah rasa cemasnya itu, berdo'alah Syaikh Dzun Nun kepada Allah. Beliau memohon kiranya Allah SWT mau melindunginya dari sengatan hewan itu. Do’anya didengar Allah SWT. Tiba-tiba kalajengking tersebut berbalik dan menjauhi Syaikh Dzun Nun.

Kalajengking terus bergerak menyusuri tepian sungai. Syaikh Dzun Nun tertarik oleh prilaku hewan ini. Maka diikutilah kemana perginya kalajengking oleh Syaikh Dzun Nun.

Kalajengking bergerak mendekati pepohonan rindang. Waktu Syaikh Dzun Nun berada dekat tempat itu, beliau terkejut karena disana, di bawah pohon tersebut, sedang berbaring seorang pemuda. Dari posisi dan cara berbaringnya pemuda itu, tidak sulit ditebak, ia adalah seorang pemuda yang
sedang mabuk berat. Sepertinya saja ia memerlukan untuk berbaring seperti itu saking beratnya mabuk yang ia alami. Kalajengking telah berada sangat dekat dengan pemuda itu. Melihat itu Syaikh Dzun Nun merasa sangat khawatir, jangan-jangan kalajengking itu akan menyengat si pemuda. Kalau itu terjadi, maka ia akan mati karena racun hewan ini.

Ditengah kecemasannya, Syaikh Dzun Nun lebih terperanjat lagi. Betapa tidak, dekat si pemuda mabuk itu malah terdapat seekor ular yang tidak kalah besar dan berbahayanya dengan kalajengking itu. Ular itu juga tengah siap untuk mematuk si pemuda.

Bagaimana kejadian selanjutnya? Matikah pemuda itu di patuk oleh ular dan disengat oleh kalajengking itu? Peristiwa luar biasa terjadi. Ternyata si kalajengking dengan merayap perlahan -lahan mendekati kepala ular. Setelah dekat, melompatlah ia mendapati kepala ular dan seketika itu pula ular tersebut desengatnya, sehingga terkapar
dan sesaat kemudian mati karena racun ganas si kalajengking.

Selesai menyengat ular, kalajengking berjalan menjauh, meninggalkan bangkai ular beserta tubuh sang pemuda yang sedang terbaring karena mabuk itu. Kalajengking terus bergerak menyusuri tepian sungai kembali dan Syaikh Dzin Nun mengikutinya juga dari belakang. Setelah kalajengking jauh, Syaikh Dzun Nun kembali ke tempat si pemuda mabuk terbaring tadi.
*Kemudian bersyairlah beliau:*

"Wahai orang yang sedang tidur kelelapan.
Yang Maha Agung selalu menjagakan.
Dari setiap kekejian yang menimnbulkan kesesatan, Mengapa sampai si pemilik mata ketiduran?
Padahal, mata itu dapat mendatangkan
berbagai kenikmatan."

Syair Syaikh Dzun Nun ternyata membuat si pemuda mabuk terjaga. Setelah pemuda sadar, maka Syaikh Dzun Nun menceritakan kepadanya peristiwa yang beliau saksikan tadi. Pemuda itu mendengarkan penjelasan Syaikh Dzun Nun dengan cermat. Ia merenungkan kejadlan itu dalam-dalam.
Kalbunya tersadar dan bertaubatlah ia kepada Allah SWT. Pemuda itu menyadari , bahwa betapa pengasihnya Allah kepada setiap hamba-Nya. Bahkan itu tak terkecuali kepada pemabuk seperti dirinya, Allah masih memberikan
perlindungan dan kesempatan dirinya untuk bertaubat.

Sumber : Hikayat
HAMBA perindu Allah
halaman.106 - 110.
اللهم صَل على سيدنا محمد وعلى ال سيدنا محمد
semoga bermanfaat

Post a Comment

0 Comments