Memaafkan Semulia-mulia Perbuatan

 

Oleh : Abid Nurhuda (Mahasiswa PAI IAIN Surakarta)

قال المنتصر بالله: لذة العفو أعذب من لذة التشفي، وأقبح فعال المقتدر الانتقام. 

(Kholifah) Almuntasir berkata :  berusaha memaafkan itu ternyata lebih sulit ketimbang berusaha mengobati (luka), dan lebih buruk lagi adalah disaat berkuasa dan mampu melakukan segalanya malah berbuat balas dendam.

 

 قال المنصور: أولى الناس بالعفو أقدرهم على العقوبة

Kholifah Al-mansur berkata : Manusia yang paling mulia adalah dia yang mau memaafkan padahal kalau mau dia bisa dan berkuasa untuk melakukan balas dendam

 

قال الذهبي: إيثار الخمول والتواضع وكثرة الوجل من علامات التقوى والفلاح

Imam Ad-dzahabi berkata : Sikap selalu semangat, Rendah hati, dan banyak takut/gemetar karena Allah termasuk tanda tanda dari takwa dan kemenangan

 

 قال أبو سعيد الخدري رضي الله عنه: عليك بالصمت إلا في حق، فإنك تغلب الشيطان.

Abu Sa’id Alkhudri berkata : Wajib bagimu untuk diam kecuali dalam hal kebenaran, maka jika (kamu malah diam/menyembunyikan kebenaran) sesungguhnya syaiton telah mengalahkanmu.

 

 قال الإمام مالك: فساد عظيم أن يتكلم الإنسان بكل ما يسمع

Imam malik berkata : Kerusakan yang besar itu adalah saat manusia mengatakan apa saja yang dia dengar.

 

قال الفضيل بن عياض: احفظ لسانك، وأقبل على شأنك، واعرف زمانك، وأخف مكانك

Fudhail bin Iyyad Berkata : Jagalah Lisanmu, Segera selesaikan Urusanmu, Kenalilah teman-temanmu dan Sembunyikanlah Kedudukanmu.

 

(diterjemahkan dari kitab siyar A'lamun Nubula')