Pentingnya Musyawarah |
الاستشارة عند النائبات: إن من شيم العاقل عند
النائبة تنُوبه: "أن يشاور عاقلاً ناصحًا ذا رأي، ثم يطيعه، وليعترف للحق عند
المشورة، ولا يتمادى في الباطل، بل يقبل الحق ممن جاء به، ولا يحقر الرأي الجليل،
إذا أتاه به الرجل الحقير، لأن اللؤلؤة الخطيرة لا يشينها قلة خطر غائصها الذي
استخرجها، ثم ليستخر اللَّه، وليمض فيما أشار عَلَيْهِ" (ص203).
Permusyawaratan
dalam perwakilan, Sesungguhnya termasuk tanda kecerdasan seseorang dalam
bermusyawarah adalah mewakilkannya. “Hendaknya orang yang cerdas itu jadi
penasehat dalam memberikan pendapat sehingga bisa di ikuti/taati. Hendaknya
mengakui kebenaran ketika bermusyawarah dan tidak boleh berterus-terus an dalam
kebatilan. Harus diterima kebenaran dari arah manapun, tak boleh merendahkan
pendapat yang bagus meskipun yang mengusulkannya adalah para bawahan karena
Mutiara yang mengkilap tak kan pernah terpengaruh oleh noda kotor yang ada di
kedalaman sekitaran (kerrang Mutiara) tersebut, setelah itu langsung
beristikhoroh ( meminta petunjuk langsung kepada Allah) sehingga benar dalam
mengambil keputusan dalam musyawarah itu.
قال سُفْيَان
بْن عيينة: "من سأل نذلا حاجة، فقد رفعه عَن قدره" (ص153).
Sufyan bin
Uyainah berkata : Barang siapa yang meminta dengan tunduk/patuh akan sebuah
kebutuhan, niscaya Allah akan mengangkat derajat (kedudukannya) dengan
kuasanya.
"من استغنى بالله أغناه اللَّه، ومن تعزز
به لم يفقره، كما أن من اعتز بالعبيد أذله اللَّه" (ص156).
Barang siapa
yang merasa cukup dengan Allah niscaya allah akan mencukupinya, dan barang
siapa yang memuliakannya (Allah) niscaya dia tidak akan membuatnya
faqir/miskin. Namun jika ada orang yang memuliakan seorang hamba ( menjilat
kepada manusia) niscaya Allah akan menghinakannya.
عن مُحَمَّد بْن المنكدر، عَن أبيه، قَالَ:
"القناعة مال لا ينفذ" (ص158)
Muhammad bin munkadir, dari bapaknya berkata : Qona’ah (merasa cukup) adalah
harta yang tidak akan pernah habis.
0 Comments